Kisah Kucing
Kucing, merupakan
peliharaan yang paling booming. Jika diberi tingkatan kasta, sepertinya kucing
merupakan kasta teratas yang paling disukai.
Kenapa kali ini gue
bakal ceritain tentang kucing? Karena gue teringat kenangan gue dulu bersama
satu-satunya anak kucing yang gue sayangi. Ya, dia kucing yang pernah gue
ceritain sebelumnya. Dia yang mati karena gue kurung dalam drum, karena gue
nggak mau kehilangan dia. Tapi, saat gue teringat kembali dengan dia rasanya
mau memaki diri gue yang terlalu bodoh dulu. Karena itu membuat gue nggak bisa
move on dari anak kucing itu, dan sekarang membuat gue nggak terlalu suka lagi
dengan kucing. Tapi, bukan berarti gue benci atau fobia kucing, tapi gue takut
bakalan kehilangan kucing lagi. Apalagi, saat itu gue belum sempat namain itu
kucing.
Gue nyesel banget!
Karena, dengan kucing
itu gue punya banyak kenangan. Kami dulu sering banget kejar-kejaran di batu yang
dulu dipakai buat ngebangun rumah tetangga gue, naik turun batu besar.
Sampai-sampai lutut gue musti dijahit karena gue jatuh saat main kejar-kejaran
dengan kucing itu. Kucing lucu itu sangat gue sayangi.
Selain kucing itu, gue
dan temen-temen gue pernah nemuin satu kucing berkalung yang tersesat di
komplek kami. Maka, secara tidak langsung kami pun memelihara dia. Karena, tiap
hari dia meminta makan ke rumah gue dank arena kami terus memberi makan dia,
dia pun jadi sering bolak-balik ke rumah gue. Kami saat itu pun sangat
menyayangi kucing itu.
Hingga suatu saat…
Dia menghilang entah
kemana. Tapi, karena kami tau dia memang sudah ada yang punya. Gue lupa kami
dulu kasih nama kucing itu apa. Yang pasti itu semua terbukti ketika gue pernah
ngeliat kucing itu lagi saat bersepeda keliling komplek. Walaupun sempat sedih
karena kehilangan kucing itu, tapi dalam hati gue yang paling dalam gue sangat
senang menemukan dia yang sudah dengan kalung baru dari majikannya. Artinya,
dia sudah kembali kerumahnya yang lalu.
Entah kenapa, keluarga
kami nggak pernah bener-bener serius memelihara kucing. Karena nggak mau bulu
kucing dan tai kucing bertebaran dirumah kami yang berantakan. Tapi, dalam
beberapa generasi, hampir setiap kali kami membuka pintu dapur, kucing selalu
menghampiri kami untuk meminta makan. Maka, kami beri makan lah itu kucing.
Setelah merasa diperhatikan, kucing itu selalu datang ke rumah kami, bahkan
sampai ke anak cucu dan cicitnya.
Pernah juga, suatu kali
kucing Persia milik tetangga kami malah lebih sering nongkrong di bawah naungan
mobil kami. Kucing Persia satu ini beda banget dengan kucing elit lainnya.
Karena, biasanya kucing elit nggak pernah mau beranjak dari singgasananya.
Tapi, kucing Persia satu ini hobi banget jalan-jalan, walau dengan badan
gendutnya itu. Itu buat gue asik aja dengan kucing itu.
Tapi, walaupun sering
ke rumah gue, dia tetep sadar akan pemiliknya. Dia cuek banget, kalau didekatin
selalu pergi atau sembunyi dari gue. Dan, dengan badannya yang gendut itu
membuat kucing itu menjadi lucu buat gue. Tapi, tetep aja atas apa yang pernah
gue lakuin ke anak kucing lucu yang dulu mati karena gue.
Gue jera, dan nggak
terlalu lagi menyayangi kucing…
Komentar
Posting Komentar
Yang penting sopan. nggak ada spam dan link aktif.
Salam Penting,
@ajefathoni