Awal Mengenal Mereka | Tentang ABK

Awal Mengenal ABK
Mengenal ABK
Bismillah
Hai teman-teman
Kali ini aku akan ceritakan lagi lebih lanjut mengenai dunia anak berkebutuhan khusus
Aku akan bercerita tentang awal mula pertemuan dan interaksi langsungku yang sesungguhnya tanpa kehadiran orang tuaku

Kala itu tahun 2015 seingatku (aku masih semester 1 saat itu)
Aku mengikuti kegiatan family gathering (mendampingi anak berkebutuhan khusus dan mengajaknya beraktivitas seharian dengan kita dan orang tua hanya mengawasi dari jauh) dan menjadi salah satu relawan

Aku menjadi relawan dengan niatan ingin belajar bagaimana cara berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus secara langsung.

Waktu itu aku qadarullahnya mendampingi anak dengan autism.
Di satu sisi aku sangat bersemangat (namanya juga anak semester 1)
Di sisi yang lain aku bingung apa yang harus ku lakukan

Qadarullahnya lagi saat itu ibuku sedang ada acara di Kota Bandung

Oh, iya. Buat yang belum tau. Aku adalah seorang anak perantauan (sampai sekarang) dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Oke, kembali lagi...

Karna ibuku sedang ada di Kota Bandung, dan qadarullahnya lagi sangat dekat dengan tempat jumpa teknis kegiatannya yaitu di daerah Kampus Maranatha. Selepas jumpa teknis, akupun langsung menjumpai ibuku (Sekaligus temu kangen, biasa perantau pemula, masih sering homesick)

Karna aku tau, ibuku punya sekolah khusus di Palangka Raya dan juga banyak anak dengan autism disana. Maka dari itu aku ibarat bertanya langsung pada ahlinya.

"Bu, aje tugasnya mendampingi anak autis… Apa aja yang harus aje lakukan?"

Setelah aku melontarkan pertanyaan itu, ibukupun menjawab dengan panjang lebar tapi padat dan jelas. Soal jawabannya seperti apa, nanti aku beritau di lain waktu.

Setelah aku konsultasi dengan ibu, alhasil aku langsung melakukan apa yang ibuku sarankan.

Saat jumpa teknis, kami para relawan disarankan untuk menelpon orang tua anak, agar kita sebagai relawan mendapatkan kepercayaan dari orang tua dan orang tua lebih tenang menitipkan anaknya pada kami selaku relawan.

Tibalah saatnya family gathering dimulai. Benar saja, setelah aku mendapatkan informasi anak dari orang tuanya dan aku melakukan apa yang disarankan mereka, langkah pertama yang aku lakukanpun alhamdulillah hasilnya lancar.

Oh iya, anak yang aku damping qadarullahnya anak dengan autism yang keterampilan bina dirinya masih banyak yang belum terkuasai, sehingga bisa dibilang agak menantang untuk didampingi.

Seharian aku bermain dengannya, menjaga anak orang lain.
Aku merasakan pengalaman yang luar biasa menarik rasanya. Seharian bersama langsung bisa membuatku dekat dengan anak. Anak yang pada awalnya berjalan bersamaku saja enggan, dan sangat protektif dan mau hanya dengan orang tua, pada akhirnya mau berjalan berdampingan dan ketika diakhir dia melambaikan tangannya sembari tersenyum… Ahh, kala itu benar-benar bangga rasanya, aku sangat senang sekaligus terharu dengan melihat senyum manisnya.

Saat ini, tak disangka lagi aku berhadapan dengan anak dengan autism lagi. Bahkan bukan hanya sehari, tapi berbulan-bulan mendampingi ataupun mengajari mereka secara langsung. Benar-benar pekerjaan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, karna aku sebenarnya jurusan spesialisasi A (Tunanetra/difabel netra/disabilitas netra). Jadi sama sekali tidak ada kaitan dan seperti mengulang kembali ilmu dari 0. Karna, tentang anak dengan autism dan cara menanganinya aku hanya mengetahui dasar-dasarnya.

Perlu kalian tau, aku memutuskan bekerja sebagai guru pendamping khusus hanya atas dasar aku suka anak kecil (bahkan waktu interview kerjapun aku menjawab ini). Jadi sama sekali kekurangan ilmu pada awalnya, karna memang dari awal sebenarnya aku kurang tertarik mempelajari tentang anak dengan autism (Karna jurusan spesialisasi A sudah cukup membuat pusing juga materi-materinya).

Tapi, setelah aku berada di dunia ini lebih lama. Aku selalu memegang teguh prinsipku, bahwa aku mengajar mereka bukan karna hanya sebatas upah kerja… Tapi karna cinta, aku selalu membayangkan mereka layaknya adik atau anakku sendiri. Inilah yang membuat aku terus mempertahankan diri di dunia ini meskipun sebenarnya cukup memusingkan (Aku orangnya simple, dan gak suka yang ribet, tapi kalau mengerjakan sesuatu inginnya dapat informasi detail dan mengerjakannya dengan sepenuh hati dan tenaga/maksimal)

Dari ceritaku ini, aku hanya ingin berbagi kepada kalian. Terkadang apa yang kita rencanakan tidak sesuai dengan apa yang sudah berada dalam ketetapan Allah. Namun, ketika kita ridho menjalaninya, in Syaa Allah akan terus dibimbing dalam jalan yang lurus. Dan bersabarlah, karna  Allah sangat menyukai orang-orang yang bersabar.

Bahkan, aku baru menyadari setelah 5 tahun lamanya kenangan itu sudah terlewat. Bahwa segala ketetapan yang sudah terjadi yang mungkin tidak kita sukai pada awalnya, ketika kita bersabar… Pada akhirnya kita akan mensyukurinya, karna memang Allah yang lebih tahu. Contohnya saja aku saat semester 1 yang ditaqdirkan oleh Allah untuk mendampingi anak dengan autism. Dari pengalaman tersebut aku punya pengalaman yang mendasar untuk bisa mendampingi mereka saat ini.

Bagaimana dengan kalian? Apa pengalaman unik kalian dengan anak berkebutuhan khusus??? Boleh berbagi di kolom komentar.

Kritik dan Saranpun boleh, akan sangat aku terima (Kalau bisa bahasanya jangan pedes-pedes ya)

Komentar

  1. Dulu pernah sempet mau masuk jurusan pendidikan luar biasa, tp gadiijinin. Baca ceritamu emang ngajar mereka kesabaranya bisa dua iali lipat lagi. Tapi aku juga belajar, kalau kita mengajar dengan ikhlas dan emang penuh kasih sayang, gaakaj kerasa kalau itu adalah kerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget teh. Kerjaan di lembaga pendidikan khusus yang mengajar anak dengan autisme cukup berat tuntutan kerjanya. Tapi, karena didasari senang anak-anak dan cinta sama mereka, juga ingin beramal dengan mengajarkan mereka, jadi masih bertahan. Suka terharu liat tawa mereka, walaupun sering juga ngerasa gemes kalau mereka nggak bisa bisa ngikutin instruksi kita

      Hapus

Posting Komentar

Yang penting sopan. nggak ada spam dan link aktif.

Salam Penting,
@ajefathoni

Postingan populer dari blog ini

Kecoa Mode On (8 Jenis Kecoa di Dunia)

Naskah Drama - Putus Cinta? No! Putus Narkoba? Yes!

12 Ikon Kota Palangka Raya